Kesalahan Dalam Hobi BerAquascape

Berikut ini  kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan oleh para aquascaper pemula :
*dikutip dari akun id FB harvest NAD*
  1. Memulai tanpa persiapan; Dalam memulai hobi aquascape, persiapan adalah segalanya. Ada dua persiapan yang harus dilakukan, yaitu persiapan pengetahuan dan persiapan finansial. Persiapan pengetahuan dilakukan dengan antara lain banyak menggali informasi tentang aquascape di internet ataupun membaca buku, dan banyak bertanya kepada rekan-rekan aquascaper yang lain.
    Disarankan juga agar banyak berkunjung ke rumah aquascaper ataupun toko aquascape untuk melihat langsung aquascape yang telah jadi. Persiapan finansial tentu saja sangat penting. Setelah pengetahuan sudah memadai, kita sudah bisa membuat suatu gambaran apa saja kebutuhannya, dan dapat
    dilakukan suatu perencanaan finansial. Spek aquascape tentu saja disesuaikan dengan kemampuan finansial kita. Jangan ntar karena spek terlalu tinggi, kemudian aquascape nya cuma selesai sampai setengah saja karena budget sudah habis, bokek katanya.
  2. Menanam secara mencicil
    Ini nih yang paling sering. Tank aquascape sudah di setup, baru deh nyicil beli tanaman nya sedikit demi sedikit. Apa yang kemudian terjadi? Pada saat tank kosong dan cahaya tersedia namun tidak ada tanaman, maka Algae lah yang hadir untuk mengisi kekosongan. Disarankan agar dilakukan penanaman secara sekaligus. Di awal buat dulu perencanaan tanaman apa saja yang akan ditanam, kemudian dibeli dan ditanam secara bersamaan.  
  3. Tidak menggunakan pukcir dengan tujuan menghindari algae
    Kepercayaan banyak aquascaper adalah kelebihan nutrisi menyebabkan algae. Ini ada benarnya, tapi sebenarnya tidak tepat. Algae tidak disebabkan oleh HANYA kelebihan nutrisi, masih banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Kecuali kalau kita bisa mengetahui secara tepat berapa banyak kebutuhan nutrisi tanaman kita, kemudian kita hanya menyediakan nutrisi yang percis seperti kebutuhan tanaman yang di dalam tank,
    maka metode mengendalikan algae dengan mengurangi nutrisi adalah sangat beresiko. Perlu diketahui, asupan yang
    dibutuhkan oleh algae adalah sama dengan asupan yang dibutuhkan tanaman, yaitu nutrisi makro dan mikro. Maka jika
    kita mencekik suplai nutrisi dengan tujuan mengendalikan algae, maka akan beresiko tanaman kita juga tidak subur karena tidak cukup nutrisi nya. Oleh karena itu tidak tepat jika kita mengendalikan algae melalui faktor nutrisi, dan akan lebih tepat jika kita mengendalikannya melalui faktor cahaya.
    Pembahasan mengenai ini akan dijelaskan lebih detil di tips lainnya mengenai faktor pembatas. Kesimpulannya, gunakanlah
    pukcir sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
  4. Kurang sabar
    Penyakit pemula : GA SABARAN!
    Biasanya pemula inginnya cepat2 memasukkan fauna ke dalam tank aquascape, rame pula faunanya. Ini biasanya berakhir dengan tragis, fauna nya pada mati! Pada tank yang baru saja di setup tentu saja fungsi filter biologisnya belum berfungsi secara sempurna, belum terbentuk koloni bakteri nitrifikasi yang berfungsi mengolah amonia (yang bersifat racun) menjadi nitrat (yang relatif aman untuk fauna). Di awal setup, pupuk dasar (ataupun soil) akan melepaskan amonia yang sangat tinggi, sehingga menjadi racun karena tidak ada yang mengolah menjadi nitrat.
    Ditambah lagi semua kotoran yang dilepaskan oleh fauna akan tetap berbentuk amonia dan meracuni fauna tersebut. Disarankan agar fauna dimasukkan secara bertahap mulai di
    minggu ketiga.
  5. Tidak melakukan WC harian di awal setup
    Di awal setup, disarankan agar melakukan Water Change (pergantian air) sebanyak 50% setiap hari selama 7 hari pertama, kemudian dilanjutkan dengan WC 50% setiap 2 hari
    selama 7 hari kemudian. Ini tentu saja ada tujuannya, dan tujuannya bukan untuk meledakkan tagihan PAM anda. Pada tank yang menggunakan soil sebagai substrate, WC setiap hari dilakukan untuk membantu membuang amonia dalam jumlah
    yang sangat tinggi yang dilepaskan oleh soil. Amonia harus dibuang karena amonia menjadi salah satu pemicu algae. Kalo anda pake soil, kemudian di awal setup ga melakukan ritual
    WC harian, maka siap2lah menyambut pasukan berbagai macam algae yang akan menggusur tanaman anda di minggu
    ke 4 atau 5. Pada tank yang menggunakan pasir (misalnya silika) sebagai substrate, WC harian dilakukan untuk membuat zat silicate yang dilepaskan oleh pasir tsb. Zat silicate adalah penyebab utama tumbuhnya Brown Algae. Si coklat yang satu ini kalo udah sempat datang, dijamin bakal susah disuruh pulang. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobati. 
  6. Durasi lampu yang terlalu lama
    Biasanya kalo punya maenan baru, pengennya dimaenin lama2. Jadi lampu tank nya dinyalain terus, sambil diutak-atik,
    dipandangi, utak atik lagi, pandangi lagi, tau-tau 8 jam sudah berlalu. Nah siap-siap algae yang akan mengganti pemandangan dalam tank anda. Untuk aquascape baru, disarankan agar durasi lampu hanya 6 jam per hari untuk seminggu pertama, kemudian dinaikkan menjadi 7 jam per hari untuk minggu kedua, dan 8 jam untuk minggu ketiga. Untuk seterusnya disarankan agar tidak melebihi 12 jam per hari.
  7. Menggunakan tanaman darat
    Yah kalo ini ga usah dijelasin panjang lebar lagi. Tanaman darat ya untuk di darat, tanaman air baru bisa untuk aquascape. Tapi kadang bukan salah aquascaper juga sih,
    karena toko aja (walaupun yang udah terkenal dan buka lama) masi saja suka nyempil tanaman darat di rak tanaman air nya. Jadi pengetahuan kita akan tanaman-tanaman air sangat diperlukan untuk menghindari hal ini. 
  8. Menggunakan media tanam yang salah
    Secara umum media tanam dapat dibagi 2, yaitu soil dan pasir. Kalo soil biasanya jarang salah, karena yang dipake pasti sudah ada merek. Nah pasir yang suka salah. Pasir yang
    digunakan tidak boleh yang diambil dari laut, karena pasir laut akan mengubah parameter air menjadi hard dan tidak disukai tanaman air. Kemudian pasir yang digunakan tidak boleh terlalu besar butirannya, dan tidak boleh terlalu halus juga. Butiran pasir yang terlalu besar akan menyebabkan pengakaran
    yang kurang baik dan pupuk dasar yang mudah terangkat ke permukaan substrate. Butiran pasir yang terlalu halus akan
    menyebabkan pasir menjadi terlalu padat, dan menyebabkan kondisi anaerob (nol oksigen) di dalam substrate, yang akan membusukkan akar tanaman dan mengeluarkan gas N2 yang
    bersifat racun untuk fauna. Besar butiran pasir yang ideal untuk aquascape adalah 2-3mm.
  9. Tidak menggunakan pupuk dasar
    Nah ini akibat kalau kurang persiapan pengetahuan di awal. Buru-buru pengen punya aquascape, trus beli pasir cemplungin ke tank isi air. Belakangan baru baca-baca katanya musti ada pupuk dasar, hadeuh……..
    Pilihan selanjutnya ada 2, antara bongkar tank untuk taroh pupuk dasar, atau lanjut aja dengan kondisi sekarang. Kebanyakan sih pada lanjut, dan berusaha mengakali dengan memberi pupuk tancap ke dalam substrate.
    Walaupun membantu, pupuk tancap tidak akan seefektif pupuk dasar. Dimana pupuk dasar pasti akan lebih merata dibandingkan pupuk tancap. Akibatnya akan terjadi spot-spot tertentu yang tanamannya tidak subur, dan tanaman carpet sulit tumbuh merata.
  10. Menggunakan kombinasi tanaman yang tidak sesuai Tipikal aquascaper pemula, LAPAR MATA! Liat tanaman cantik pengen cemplungin ke tank di rumah. Yang sering terjadi kemudian adalah, ada tanaman-tanaman yang kebutuhannya
    tidak sesuai dengan spek tank, ataupun di dalam tank ada 2 jenis tanaman yang mempunyai kebutuhan yang saling bertolak belakang kalo bagusin tanaman A, tanaman B jadi jelek, dan sebaliknya bagusin tanaman B, tanaman A jadi jelek.
    Contohnya nih, menggabungkan anubias dengan cuba, dimana cuba butuh high light agar bagus, tapi anubias di high light
    akan ga bagus. Jadi pilihlah tanaman yang sesuai dengan spek tank kita, dan jangan ada yang bentrok.

Demikian info menarik kali ini semoga bermanfaat

credit foto : disini



Add Comments


EmoticonEmoticon